Toko Bunga Tulipia. – Jika ada satu bunga yang bisa mendefinisikan kata “elegan” tanpa perlu banyak usaha, itu adalah Calla Lily. Dengan bentuknya yang menyerupai terompet atau cawan anggur, bunga ini memiliki pesona arsitektural yang khas: minimalis, tegas, namun sangat luwes.
Tak heran jika Calla Lily (atau Kala Lili) sering dianggap sebagai bunga kelas atas. Ia bisa tampil memukau sendirian dalam vas kaca tinggi, atau menjadi bintang utama dalam buket pengantin hingga dekorasi duka cita. Namun, di balik visualnya yang mahal, tersimpan fakta botani yang unik, mitologi kuno, hingga tips perawatan yang krusial.
Memang Apasih Bunga Kalalili itu?
1. Identitas Asli: “Lily” yang Bukan Lily
Banyak yang terkecoh oleh namanya. Secara botani, Calla Lily (Zantedeschia aethiopica) sebenarnya bukan anggota keluarga lili sejati (Liliaceae). Keluarga Araceae: Ia berkerabat dekat dengan tanaman hias populer lain seperti Philodendron, Anthurium, dan Peace Lily.
Struktur Unik: Apa yang kita kira sebagai “kelopak bunga” sebenarnya adalah spathe—daun yang termodifikasi menjadi selubung cantik. Bagian ini melindungi spadix, yaitu tongkol kuning di tengah tempat bunga-bunga kecil yang sesungguhnya berada.
Peringatan Penting: Karena ia adalah keluarga Araceae, seluruh bagian tanaman ini mengandung kalsium oksalat. Artinya, Calla Lily beracun jika tertelan oleh kucing, anjing, atau anak kecil. Keindahannya memang untuk dinikmati mata, bukan untuk dikonsumsi.
2. Habitat Asal: Sang Penyuka Air
Pertanyaan “Calla Lily hidup di mana?” membawa kita ke Afrika bagian selatan (Lesotho, Eswatini, Afrika Selatan). Di habitat aslinya, tanaman ini bukanlah tanaman yang manja.
Karakteristik: Ia adalah tanaman semak rimpang yang sangat menyukai air. Di alam liar, Anda akan menemukannya tumbuh subur di tepian sungai, rawa-rawa, atau danau.
Adaptasi: Berbeda dengan mawar yang akarnya bisa busuk jika tergenang air, Calla Lily (jenis Zantedeschia aethiopica) justru toleran terhadap tanah becek. Ini menjadikannya pilihan unik untuk taman dengan kolam atau area resapan air di rumah Anda.
3. Simbolisme dan Mitologi: Lebih dari Sekadar Cantik
Mitologi Yunani: Konon, Calla Lily tercipta dari tetesan ASI Dewi Hera saat menyusui Hercules. Namun, Dewi Aphrodite (Venus) merasa iri dengan keindahan bunga putih murni ini, sehingga ia “mengutuknya” dengan memberikan pistil (spadix) kuning besar di tengahnya agar tidak terlalu sempurna.
Simbol Kebangkitan: Karena mekar di sekitar masa Paskah di belahan bumi utara, bunga ini sering dikaitkan dengan kebangkitan, kemurnian, dan kemenangan hidup atas kematian. Itulah sebabnya ia populer di acara duka cita sebagai simbol harapan bagi jiwa yang pergi.
Arti Warna Bunga Calla Lily
Putih (The Classic): Melambangkan kesucian mutlak, kepolosan, dan penyatuan dua jiwa. Inilah alasan Calla Lily putih menjadi standar emas untuk buket pengantin gaya klasik dan minimalis.
Merah / Maroon: Simbol keberanian, gairah yang menyala, dan kecantikan yang intens. Bukan sekadar cinta, tapi hasrat dan determinasi yang kuat.
Kuning: Mewakili rasa syukur, keceriaan, dan persahabatan.
Ungu / Hitam: Warna “Black Star” atau ungu pekat melambangkan misteri, royalti (kebangsawanan), dan keanggunan yang dramatis.
Harga Bunga Kala Lili
Sering muncul pertanyaan, “Calla Lily harganya berapa?”. Jawabannya tergantung bentuk apa yang Anda beli.
Versi Tanaman Hidup (Bibit/Pot):
Sangat terjangkau. Di marketplace Indonesia, bibit atau tanaman remaja dalam polybag bisa didapatkan mulai dari Rp15.000 – Rp25.000. Ini adalah investasi murah bagi pecinta berkebun.
Versi Bunga Potong (Florist Grade): Di sini harganya melonjak menjadi produk premium. Mengapa? Karena Calla Lily sebagai bunga potong sangat mudah memar (bruising) dan butuh penanganan ekstra hati-hati saat distribusi. Dan untuk buket Kecil: Di florist Jakarta atau toko bunga Bandung buket sederhana bisa mulai dari Rp450.000.
Rangkaian Mewah: Untuk desain vas besar atau kombinasi dengan bunga impor lain, harganya bisa menembus Rp1.500.000++.
Cara Merawat Bunga Calla Lily
Membeli Calla Lily itu mudah, merawatnya butuh trik khusus. Berikut rahasianya: Untuk Tanaman Pot (Calla Lily Plant) “Kaki Basah”: Jangan biarkan tanahnya kering kerontang. Mereka suka media tanam yang lembap (tapi pastikan air tetap mengalir/drainase baik agar rimpang tidak busuk total).
Cahaya: Mereka butuh terang, tapi hindari sinar matahari siang yang menyengat langsung (terutama di Indonesia) karena daunnya bisa hangus. Sinar pagi adalah yang terbaik. Masa Dormansi: Jika daun mulai menguning dan mati, jangan panik. Tanaman mungkin sedang masuk masa istirahat (dormansi). Kurangi penyiraman, biarkan umbinya istirahat, nanti ia akan tumbuh lagi.
Untuk Bunga Potong Kalla Lilii (Dalam Vas) Potong Miring: Potong ujung batang 45 derajat di bawah air mengalir, air Sedikit Saja: Tidak perlu mengisi vas sampai penuh. Cukup isi air setinggi 3-5 cm dari ujung batang untuk mencegah batang menjadi bubur (mushy), ganti Rutin: Ganti air setiap hari karena Calla Lily sangat haus dan sensitif terhadap bakteri.
Kesimpulan:
Calla Lily adalah representasi dari pepatah “Less is More”. Bentuknya yang sederhana justru memancarkan kemewahan yang sulit ditandingi bunga lain. Baik Anda ingin menanamnya di pekarangan yang lembap atau mengirimkannya sebagai hadiah tanda cinta yang passionate, Calla Lily selalu menjadi pilihan yang berkelas dan penuh makna.

Hii all, seru juga ya nulis, walaupun belum se oke raditya dika saya tetep semangat dongss. Background saya sebagai digital marketing sihh, tapi saya juga lagi ngerintis toko bunga nihhh, mohon support nya ya manteman, kalau butuh kirim-kirim rangkaian bunga bisa ke tulipia.id yaa. hehe thanks..

